Benci Presiden Putin, Relawan Pro Ukraina Janjikan Serangan Besar-besaran di Perbatasan Rusia

- Kamis, 25 Mei 2023 | 14:50 WIB
Anggota Korps Sukarelawan Rusia dengan kendaraan tempur lapis baja di dekat perbatasan Rusia di Ukraina pada 24 Mei 2023 (Viacheslav Ratynskyi/Reuters)
Anggota Korps Sukarelawan Rusia dengan kendaraan tempur lapis baja di dekat perbatasan Rusia di Ukraina pada 24 Mei 2023 (Viacheslav Ratynskyi/Reuters)

 

JARINGNEWS Korps Sukarelawan Rusia (RVC), nampaknya benar-benar benci Presiden Putin. Saking bencinya pada Presiden Putin, relawan pro Ukraina bahkan mengaku siap kembali melancarkan serangan ke arah Rusia.

Diketahui, relawan pro Ukraina tersebut baru-baru ini mengeklaim melakukan serangan ke perbatasan Rusia, usai pasukan Rusia dibantu tentara bayaran Warner Group merebut kota Bakhmut.

Seperti benci Presiden Putin, Denis Kapustin, yang menggambarkan dirinya sebagai komandan Korps Sukarelawan Rusia (RVC) mengatakan, baru-baru ini pihaknya memukul mundur pasukan Rusia di wilayah Belgorod dalam pertempuran selama hampir 24 jam sebelumnya.

Baca Juga: Kasus KDRT di Depok Viral di Media Sosial, Aksi Kekerasannya Bikin Ngeri

"Saya pikir Anda akan melihat kami lagi di sisi itu," kata Kapustin, yang dikenal sebagai seorang nasionalis sayap kanan ekstrem Rusia yang memperkenalkan dirinya kepada wartawan dengan nama panggilan White Rex.

"Operasi ini sedang berlangsung," kata Kapustin yang lahir di Moskow, diapit oleh sekitar 30 pesawat tempur yang mengenakan kamuflase.

"Setiap operasi yang berlangsung di wilayah Rusia memaksa pimpinan militer untuk memindahkan sejumlah besar pasukan tepat ke kuadran itu, sehingga membuka beberapa bagian dari garis depan, beberapa bagian dari perbatasan," katanya.

Baca Juga: Link Video Syur Mirip Artis Rebecca Klopper Bikin Penasaran, Netizen Ramai Intip Akun Instagram Becca

"Rencana masa depan kami adalah wilayah baru Federasi Rusia, yang pasti akan kami masuki... Anda harus sedikit bersabar dan menunggu beberapa hari lagi."

Dua kelompok bersenjata yang beroperasi di Ukraina - RVC Kapustin dan Legiun Kebebasan Rusia yang bersekutu - mengaku bertanggung jawab atas serangan pada hari Senin dan Selasa.

Kyiv mengatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam serangan tersebut, mengindikasikan bahwa serangan itu dilakukan oleh pasukan anti-Putin melawan militer Rusia.

Baca Juga: Siap-siap, Penikmat Uang Panas Korupsi Bansos Bakal Masuk Penjara, KPK Sita Benda Ini Usai Geledah Kemensos

Kapustin menggambarkan misinya sebagai perlawanan terhadap "ketidakadilan" dan "penyiksaan" di bawah Presiden Rusia Vladimir Putin yang bertujuan untuk memacu warga Rusia lainnya untuk bertindak.

"Saya ingin membuktikan kepada mereka [warga Rusia] bahwa Anda bisa melawan tiran dan kekuasaan Putin tidak terbatas," katanya.

Halaman:

Editor: Samsudin JN.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X