JARINGNEWS- Komite Olimpiade Internasional atau International Olympic Committee (IOC) didesak oleh lima negara tetangga Rusia untuk melarang atlet Rusia berkompetisi di Olimpiade Paris 2024.
Namun, desakan dari pemerintah Estonia, Lituania, Latvia, Polandia, dan Ukraina kemungkinan besar tidak akan digubris oleh IOC.
Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach menegaskan dalam beberapa pekan terakhir bahwa Rusia tidak boleh didiskriminasi karena kewarganegaraan mereka, terlepas dari perang yang sedang berlangsung oleh Vladimir Putin di Ukraina.
Bach tampaknya bersikap lunak terhadap invasi skala besar Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.
Namun, kesediaan IOC untuk membiarkan Rusia ikut serta di Paris 2024 ditolak minggu lalu oleh atletik dunia. IOC diharapkan melarang keikutsertaan Rusia dalam olimpiade Paris seperti yang diinginkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Masalah ini akan dibahas lagi oleh dewan eksekutif IOC dengan pejabat olimpiade secara global.
"Jika politik memutuskan siapa yang dapat ikut serta dalam sebuah kompetisi, maka olahraga dan atlet menjadi alat politik," Bach menegaskan pendiriannya di Jerman minggu lalu seperti dikutip Jaringnews.co.id dari Sky News, Rabu 29 Maret 2023.
"Itu adalah teguran bagi para politisi, termasuk di Inggris, yang menuntut tidak ada atlet dari Rusia, atau sekutu perang Belarusia, yang diberi platform olimpiade," kata Bach.
Estonia, Lituania, Latvia, Polandia, dan Ukraina mengingatkan IOC pada hari Senin terkait infrastruktur sipil yang diserang oleh militer Rusia termasuk fasilitas olahraga.
Baca Juga: Tawuran Bersenjata Kembang Api Terjadi di Kasemen Kota Serang, Polisi Tangkap Beberapa Pelaku
"Banyak atlet dari Ukraina masih dicegah untuk berpartisipasi dalam acara olahraga karena serangan Rusia terhadap negara mereka," kata kelima negara tersebut dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah memang menyediakan cara agar Rusia dan Belarusia dapat kembali ke olahraga internasional, namun syaratnya adalah mengakhiri perang di Ukraina.
"Mengakhiri perang agresi yang diluncurkan oleh Rusia, dengan keterlibatan Belarusia, dan memulihkan rasa hormat terhadap kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial dalam perbatasan yang diakui secara internasional," tambah mereka.
Artikel Terkait
Bertemu Vladimir Putin, Jokowi Jadi 'Jembatan' Komunikasi Perdamaian Rusia dan Ukraina
Jokowi Beberkan Kunci Perdamaian di Hadapan Presiden Rusia
Jadi Jembatan Perdamaian Rusia dan Ukraina, Jokowi Layak dapat Nobel Perdamaian?
Pengamat Nilai Jokowi Layak Raih Nobel Perdamaian Usai Temui Presiden Rusia dan Ukraina
Pengamat Sebut Jokowi Presiden Non Eropa dan Amerika yang Berani Datangi Rusia dan Ukraina
Pengamat Nilai Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia Upaya Tekan Ego Pemimpin Dunia
Tuduh Negara-Negara Barat Picu Perang, Putin Sebut Rusia dan Ukraina Korban Kesepakatan Ganda
Timpali Pidato Vladimir Putin, Presiden AS Joe Biden Sebut Rusia Lakukan Kejahatan Menjijikkan di Ukraina
Kecam Surat Perintah Penangkapan Vladimir Putin, Rusia Berdalih Bukan Anggota ICC
Rusia Ancam Serang ICC Pakai Rudal Hipersonik, Pengadilan Kriminal Internasional Mengaku Prihatin
Ada 21 Seri di 18 Negara, Simak Jadwal dan Kalender MotoGP 2023
Jalani 21 Balapan Sepanjang Tahun, Ini Daftar dan Profil 22 Pembalap MotoGP 2023
Hasil FP1 MotoGP Portugal 2023, Alex Marquez Catatkan Waktu Tercepat
Hasil Kualifikasi MotoGP Portugal 2023: Marc Marquez Pole Position
Francesco Bagnaia Jadi Juara Perdana Sprint Race MotoGP 2023 di Portugal
Kecelakaan Horor Sprint Race MotoGP 2023 Portugal, Bastianini Dilarikan ke Rumah Sakit
Patah Tulang Belikat Kanan, Bastianini Dipastikan Absen di Main Race MotoGP 2023 Portugal dan Argentina
Hasil MotoGP 2023 Portugal: Marc Marquez Jatuh, Bagnaia Raih Dobel Kemenangan
Marc Marquez Alami 3 Kesialan Usai Tabrak Miguel Oliveira di MotoGP 2023 Portugal
Marc Marquez Dihujat Netizen Portugal Usai Tabrak Miguel Oliveira, Simak Penjelasan Baby Alien